Tips Menulis Novel Berkualitas Apik Menurut Dewi Lestari

Tips Menulis Novel Berkualitas Apik Menurut Dewi Lestari

Pengumuman lomba di bidang novel, webtoon, dan desain sampul akan dilaksanakan pada Jumat (18/2/2022), ternyata terdapat para juri yang profesional salah satunya ialah Dewi Lestari. Sisanya mereka adalah Rintik Sedu, Agustinus Wibowo, A. Fuadi, dan Erisca Febriani, Sweta Kartika, Olvyanda, Krisanti, Faza Meonk, dan Chris Lie.

Pada saat itu, penulis novel Perahu Kertas dan Rapijali juga mengingatkan, karya baru bisa berbicara ketika dibagikan ke orang lain. Salah satu tahap yang paling penting dari berkarya ialah tentu dengan melakukan berbagi. Harapannya lomba ini bisa digunakan sebagai pemantik dalam berkarya dari segi seni pembuatan buku.

Harus Selesai

Kepada berita fashion indonesia, Dee Lestari membagikan tips, dengan kualitas yang luar biasa. Diawali yang pertama tentu ialah selesaikanlah karyamu. Ibu yang memiliki dua orang anak ini ingat betul, ketika ada beberapa karya peserta yang penceritanya cukup bagus, tapi sayangnya tidak tuntas.

Dee Lestari berucap bahwa penentuannya bukan berdasarkan 50 ribu kata, melainkan kuncinya ialah buku tersebut yang dibuat harus rampung, jadi tidak boleh hanya sekedar satu atau dua bab saja, melainkan kisah akhir pada sebuah buku poin pentingnya

Tata Bahasa

Tips Menulis Novel Berkualitas Apik Menurut Dewi Lestari
Penulis lagu “Satu Bintang di Langit Kelam” dan “Malaikat Juga Tahu” kemudian membeberkan tips kedua, yakni tata bahasa. Dalam penggunaan bahasan jangan asal asalan, perhatikan tanda baca dan jangan belepotan ya dalam menyusun paragraf.

Jika tiga elemen ini dilanggar, akibatnya bisa fatal. “Akan sulit sekali untuk menembus lapisan yang lebih dalam karena (ceritanya) kayak sudah dipagari di luarnya dengan berbagai macam perintang. Usahakan bahasanya rapi, tanda baca rapi, karena itulah cinta pada pandangan pertama,” ia menyambung.

Teknik Penceritaan

Terakhir namun di sinilah bobo judi slot online terbaru tertingginya, personel Rida Sita Dewi menyorot teknik penceritaan. Setiap karakter dalam cerita mesti diperkenalkan dengan cara semenarik mungkin.

“Bagaimana kita mampu memperkenalkan karakter demi karakter supaya mengikat dan membuat para juri bersimpati pada mereka. Ini bobot paling berat. Faktornya banyak untuk membuat cerita seperti itu. Tapi minimal, tamat dulu, selesaikan dulu,” pungkasnya.